Ketika Merasa Salah Jurusan

ilustrasi: https://samar.id/mengakhiri-dongeng-galau-salah-pilih-jurusan.html/

Salah masuk jurusan kuliah menjadi suatu fenomena yang biasa terjadi setiap tahun. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari mengikuti kemauan orang tua, kurang mencari informasi, atau bisa jadi tidak memiliki rencana atau impian masa depan yang jelas. Tapi, tidak jarang juga seorang calon mahasiswa yang awalnya merasa yakin dengan suatu jurusan, tetapi semakin lama ia menjadi ragu setelah diterima di jurusan tersebut dan kadang juga terjadi sebaliknya, yakni ketika mengikuti tes seleksi masuk perguruan tinggi kemudian lolos bukan pada jurusan impiannya. Nah, ketika berada dalam kondisi ini, kamu patut mempertimbangkan banyak hal, jangan hanya karena merasa salah jurusan kemudian kamu memutuskan untuk berhenti atau mungkin menunda kuliah. Salah jurusan kuliah bukan akhir dari dunia, kok!

Ada banyak hikmah dibalik kalian yang merasa ‘salah jurusan’, lalu apa saja yang bisa dilakukan dalam menghadapii fenomena ini?

Buatlah suatu keputusan

Membuat suatu keputusan memang bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi kita mahasiswa yang masih dalam tahap perkembangan pola pikir. Namun, sesulit apapun kita dalam mengambil keputusan akan lebih sulit lagi apabila kita tidak membuat suatu keputusan apapun, maka apabila dari awal kita punya dua pilihan yaitu, pindah jurusan atau melanjutkan jurusan yang dirasa ‘salah’ maka buatlah, tetapi kalian harus siap dengan segala konsekuensi kedepan.

Lalu bagaimana jika kondisi menuntut untuk tetap berada di jurusan yang ‘salah’?

Kondisi masing-masing orang pastinya berbeda-beda, ada yang punya kesempatan atau kelapangan dalam membuat keputusan tapi ada juga mereka yang tidak bisa membuat keputusan dikarenakan suatu kondisi. Berikut ini hal-hal yang bisa dilakukan:

Jangan terbawa narasi bahwa jurusan = karir

Narasi bahwa jurusan penentu utama karir di masa depan sudah terasa ‘ketinggalan zaman’. Di masa depan kita tidak pernah mengetahui tentang apa yang akan terjadi, karena saat ini bisa saja pekerjaan itu belum muncul, tetapi setelah lima tahun ada pekerjaan baru yang muncul dan ternyata itu sesuai dengan kapabilitas kita, maka tidak perlu khawatir dengan karir di masa depan karena anything can happen in the future. 

Fokus untuk meningkatkan skill yang berguna di masa depan

Di era saat ini kita dapat belajar banyak hal secara mandiri. Dari sini kita dapat meningkatkan skill yang kita inginkan di luar perkuliahan, maka dengan ini kita justru bisa mendapatkan ilmu dari perkuliahan serta yang kita pelajari secara mandiri tanpa menyalahkan keadaan. Karena pada dasarnya, ilmu tidak ada yang sia-sia.

Lakukan yang terbaik dan terus berdoa

Jika semua keputusan sudah dibuat dan strategi sudah terancang, hal terakhir yang perlu kita lakukan adalah menjalankannya dengan sebaik mungkin. Semua akan percuma jika kita tidak dijalankan ibarat “sepeda yang sudah siap dikayuh tetapi pengendara hanya tertidur dan malas” tentunya tidak akan sampai tujuan. Adapun doa, kita tidak boleh lupa bahwa Allah yang mengatur segalanya di kehidupan ini maka mintalah pertolongan kepada Allah sesuai dengan apa yang diperintahkannya dalam QS. Al-Mu’min ayat 60;

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

artinya:

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.

Refrensi:

https://tafsirweb.com/8872-quran-surat-al-mumin-ayat-60.html

https://www.quipper.com/id/blog/quipper-campus/campus-life/4-alasan-kenapa-salah-jurusan-bukan-akhir-dunia/

https://www.youtube.com/watch?v=SzWRjDI38lA

– MHF

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*