Sejak wabah covid 19 mulai melanda Indonesia dari bulan Maret 2020 lalu, berbagai sektor di Indonesia cukup banyak yang terdampak. Kesehatan merupakan salah satu sektor yang terdampak paling besar. Namun, sektor ekonomi di Indonesia juga tidak kalah terdampak akibat dari covid 19 ini. Berbagai macam kerugian telah banyak dihadapi oleh pengusaha yang membuat mereka melakukan berbagai upaya agar tidak mengalami kerugian yang lebih tinggi lagi. Lalu, bagaimana bidang usaha dari KOPMA FBE UII dalam menyikapi hal-hal tersebut, yang diketahui bahwa mereka merupakan salah satu sumber penghasilan utama dari KOPMA FBE UII?
Dampak terhadap bidang usaha
Menurut Gilang selaku kepala bidang usaha, covid 19 jelas memberikan dampak negatif bagi bidang usaha di KOPMA FBE UII. Dampak yang dirasakan seperti tutupnya unit usaha toko dan catering selama masa pandemi ini dikarenakan sulitnya akses untuk masuk kedalam kampus akibat dari ditiadakannya kegiatan perkuliahan secara tatap muka. Hal tersebut akhirnya berdampak bagi pendapatan KOPMA FBE UII dan akhirnya menuntut bidang usaha untuk bisa berfikir secara inovatif dan kreatif.
Namun, di satu sisi dengan adanya covid ini bidang usaha mau tidak mau harus mengembangkan unit usaha baru agar tetap bisa survive dalam kondisi saat ini. Unit baru tersebut salah satunya adalah toko online. “Walapun sebenarnya tren online shop sudah digunakan sejak lama dan sudah menjadi hal umum di era 4.0 ini, tetapi dari bidus sendiri baru memulai mengembangkannya. Hal ini merupakan salah satu dampak positif dari covid 19, Karena jika tidak adanya pandemi mungkin kita tidak terlalu peduli dan memprioritaskan pengembangan unit usaha di bidang online ini.” ujar Galih salah satu staff bidang usaha yang memeberikan tanggapan dalam menyikapi keadaan saat ini.
Gilang juga menambahkan bahwa covid memberikan dampak positif sehingga bidang usaha mempunyai banyak waktu luang untuk melanjutkan rancangan dalam membuat unit usaha baru yaitu cafe. selain itu, covid 19 ini bisa menjadi ajang untuk unjuk diri bahwa bidang usaha masih bisa bertahan di situasi covid 19 dan memikirkan alternatif lain yang bisa dijadikan unit usaha baru yang mengandalkan teknologi di era industri 4.0.
Maka dalam menghadapi tantangan ini Gilang memberikan tanggapannya “Berpikir positif aja ‘sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan’ Kita saling memberikan semangat dan menfukung satu sama lain. Saat menghadapi masalah kita akan melakukan diskusi untuk mencari jalan keluarnya.” jelasnya.
Upaya yang dilakukan
“Sejauh ini bidang usaha sendiri sudah beberapa kali riset dan melakukan uji coba menjual beberapa produk dari bawang, keset, hingga kerudung namun masih belum konsisten dan stabil. Kami memasarkan produk tadi melalui media sosial instagram dan shoope dengan harapan banyak orang yang dapat melihat produk kami dan terjadi transaksi disana.” Jelas taufik, salah satu staff pengembangan usaha ketika ditanya tentang upaya apa saja yang telah dilakukan dalam menghadapi situasi saat ini.
Taufik juga menjelaskan bahwa saat ini bidang usaha masih terus melakukan usaha serta mengevaluasi produk yang dijual. Kemudian, bidang usaha juga melakukan riset tentang produk apa yang sesuai dengan kondisi yang masih tidak menentu seperti sekarang dengan tujuan KOPMA memiliki unit usaha bisnis online yang memberikan pendapatan yang cukup untuk menggantikan peran toko yang harus tutup selama pandemi.
Tidak melupakan toko di kampus yang saat ini sedang tutup, bidang usaha sendiri berupaya untuk tetap melakukan perawatan dalam kurun waktu 1 bulan sekali dengan tujuan menjaga bangunan dan kebersihan toko. “Jadi tenang kalau pas normal nanti jangan takut untuk belanja karena dianggap kotor” jelas Gilang setelah menjelaskan tentang kondisi toko yang saat ini tutup.
(MHF)
