
Apa itu Gempa Megathrust?
Gempa Megathrust adalah gempa bumi yang terjadi akibat pergerakan lempeng tektonik yang sangat besar dan cepat. Gempa Bumi umumnya terjadi di daerah pertemuan antara lempeng tektonik. Bayangkan saja dua lempeng raksasa di bawah permukaan bumi saling dorong dan tarik. Ketika salah satu lempeng tiba-tiba “terpeleset” karena tekanan yang terlalu besar, terjadilah gempa megathrust.
Megathrust terjadi di Zona Tektonik yang kompleks di Himalaya, yang merupakan hasil dari tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Proses Tektonik ini menciptakan tekanan besar yang terakumulasi sepanjang patahan-patahan di kawasan tersebut. Tekanan ini akhirnya dilepaskan dalam bentuk gempa bumi ketika struktur batuan tidak dapat menahan gaya yang bekerja padanya.
Lalu, Kenapa gempa Megathrust sangat berbahaya?
Gempa Megathrust sangat berbahaya karena energi yang dilepaskan sangat besar dan dahsyat sehingga bisa mengakibatkan pergeseran lempeng tektonik. Gempa Megathrust memiliki magnitudo yang sangat tinggi, sering melebihi 8 skala richter bahkan bisa mencapai 9,1 skala richter seperti gempa yang pernah terjadi di Tohoku, Jepang.
Dampak skala besar dari gempa dan tsunami yang ditimbulkannya sering kali menyebabkan banyak korban jiwa. Jumlah korban bisa mencapai ribuan hingga ratusan ribu, seperti yang terjadi pada tsunami yang terjadi di Aceh pada tahun 2004. Setelah gempa megathrust utama, sering terjadi gempa susulan dengan magnitudo yang lebih kecil namun tetap berbahaya. Gempa susulan ini dapat menyebabkan kerusakan parah pada bangunan, jalan, jembatan, dan infrastruktur lainnya. Hal ini dapat mengganggu aktivitas masyarakat dan menghambat upaya penyelamatan dan pemulihan. Gempa megathrust di Indonesia daerah mana saja? Indonesia diketahui memiliki sejumlah zona subduksi yang tersebar di beberapa wilayah. Di antaranya ialah sebagai berikut:
- Subduksi Sunda (Sumatera, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba)
- Subduksi Banda
- Subduksi Lempeng Laut Maluku
- Subduksi Sulawesi
- Subduksi Lempeng Laut Filipina
- Subduksi Utara Papua.
BMKG mencatat bahwa zona subduksi paling aktif dari sekian banyak subduksi di Indonesia adalah di wilayah Samudra Hindia atau di selatan Pulau Jawa.
Bagaimana dampak gempa megathrust terhadap ekosistem lokal?
Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi dampak gempa megathrust?
- Pelajari tentang gempa bumi : Pahami apa itu gempa bumi, bagaimana cara terjadinya, dan apa saja tanda-tandanya.
- Siapkan rencana evakuasi : Buatlah rencana evakuasi yang jelas dan mudah dipahami oleh semua anggota keluarga.
- Pastikan rumah Anda aman : Periksa struktur bangunan rumah Anda dan pastikan bahwa bangunan tersebut tahan gempa.
- Sediakan perlengkapan darurat : Siapkan perlengkapan darurat seperti makanan, air minum, obat-obatan, dan alat komunikasi.
- Ikuti pelatihan tanggap bencana : Ikuti pelatihan tanggap bencana yang diadakan oleh pemerintah atau organisasi terkait.
Gempa megathrust merupakan ancaman serius yang perlu diwaspadai. Dengan meningkatkan kesiapsiagaan dan melakukan upaya mitigasi yang tepat, kita dapat mengurangi dampak buruk dari gempa megathrust.
Sumber: